Rabu, 03 Januari 2018

Sinkron Generator

Kebetulan lagi lihat-lihat ketemu yang lagi buat panel sinkron generator , kebetulan pula kemarin lihat di postingan komunitas banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara sinkron generator.

Sinkron generator sudah lama sekali di lakukan orang , sangat di sayangkan sebagai orang yang berkecimpung di dunia perlistrikan jika tidak tau dan mengenal bagaimana cara sinkron generator.
Sinkron generator bisa di lakukan tidak hanya dengan dua generator tetapi bisa juga di lakukan dengan banyak generator tanpa di batasi jumlah yang penting jaringan masih mampu di aliri arus dari generator tersebut.
Pada prinsipnya secara teknis sinkron generator bisa pula di sinkronkan dengan jaringan PLN tetapi untuk melakukan itu harus di lihat dulu perijinan dan peraturan yang ada , sebab saya hanya berbicara secara teknis saja.
Sebagai teknik yang sudah lama di lakukan orang , sinkron generator tidaklah terlalu rumit , bisa di jalankan dengan peralatan yang minimal tetapi bisa juga di kembangkan ke yang lebih rumit untuk alasan otomatisasi atau keamanan.

Persyaratan kapan boleh masuk sinkron generator terhadap jaringan adalah  jika tegangan dan frequency antara Jaringan dan output generator sama dan dimana sudut phase antara jaringan dan output generator yang akan di sinkron berada di phase yang sama( sephase)
Orang jaman dulu mendeteksi phase dan generator dalam kondisi sama yaitu dengan menyambungkan lampu ke salah satu phase R,S,T dari jaringan ke output R,S,T dari generator yang akan di sinkron , misalnya R jaringan di satu sisi lampu sisi yang lain di sambungkan ke R pada generator yang akan di sinkron.

Lampu tersebut akan nyala padam mengikuti pergeseran phasenya jadi jika lampu tersebut mati maka breaker atau kontaktor sinkron bisa masuk. cukup sederhana bukan ?

Berikut ini cara membuat panel sinkron yang sederhana dengan menambahkan pengamanan secukupnya.


RCP berfungsi mendeteksi power R,S,T dari generator maupun line , jika terjadi masalah di generator atau di line maka akan diberikan informasi untuk cutout Breaker. RCP ini akan memutuskan UVT breaker sehingga jika preaker dalam kondisi on akan di tripkan dan jika breaker dalam kondisi off maka tidak bisa di on kan.

Reverse power relay bekerja jika ada arah arus yang terbalik maka akan di tripkan breakernya , jadi sambungannya kontak RCP dan Reverse power relay di sambung seri dan di hubungkan ke UVT.

Current Limit Relay Sebagai deteksi terjadi over current atau unbalance load sharing maka akan memberika signal pada load sharing untuk menurunkan kecepatnnya yang otomatis akan menurunkan ampernya , juga bisa koreksi load sharing.
Untuk rangkaian manual tanpa load sharing biasanya amper meter di gunakan untuk alarm sebagai tanda kalau terjadi masalah.

Sinkron Unit bekerja untuk mendeteksi posisi sinkron antara jaringan dengan generator yang akan di sinkronkan, jika terjadi sinkron maka ada kontak yang menutup yang akan di gunakan untuk memasukkan breaker atau kontaktor sehingga output generator terhubung dengan jaringan.
kontak sinkron unit di pasang sebagai penghubung on release , jadi saat sinkron unit on maka breaker terhubung dengan jaringan.


Nah cukup sederhana bukan ?

yang belum saya bahas adalah Load Sharing unit , alat ini bekerja untuk membagi beban yang dipikul oleh masing-masing generator . cara kerjanya adalah  jika beban yang dipikul berlebih dengan menurunkan kecepatan sedikit maka beban yang di pikul akan berkurang dan menjadi beban generator yang lain ,
dalam panel ini tidak menggunakan load sharing module , jadi pembagian bebannya akan di lakukan manual oleh penjaga genset.

ini penampakan operator panelnya:


dan penampakan panel secara keseluruhan adalah:


semoga bermanfaat.

Senin, 01 Januari 2018

Migrasi Siemens Simatic S5

Pada dekade 80 an PLC ini di produksi dan mulai di pasarkan untuk industri , PLC ini cukup terkenal karena sebagai salah satu PLC yang paling terkenal dan paling handal di masanya .
karena kehandalan PLC ini sampai sekarang ini masih banyak  saya temukan PLC dengan model ini dan mesinnya masih berjalan dengan baik.
secara resmi Siemens telah mengumumkan produk S5 telah discontinus sejak tahun 2002 dan pada tahun 2004 S5-90/95/100 sudah discontinued di lanjutkan setahun berikutnya S5-155 ikut discontinued dan terahir tahun 2006 S5-135/155  setelah masa discontinued maka pabrik pembuatnya hanya menyediakan sparepartnya saja dalam 10 tahun setelah masa itu tidak di jual lagi dan tentu saja harga sparepart barang yang sudah discontinued nggak karu-karuan mahalnya di bandingkan produk penggantinya yang baru.
pada tahun 2016 semua produk S5 sudah tidak dapat di beli lagi secara resmi .


Untuk yang awam mungkin masih belum mengetahui CPU mana kelompok S5 dan akan di migrasikan ke CPU apa jika menggunakan S7 ?
berikut ini gambar dari Siemens untuk panduan migrasi:


dimana yang High performance S5-135/155 bisa di migrasikan ke S7-400 sedangkan intermediate performance range  S5-115 bisa di migrasikan ke S7-300 sedangkan untuk yang sederhana , lower performance range S5-90/95/100 bisa di migrasikan ke S7-300.

Di blog ini saya tidak akan membahas migrasi S5 lebih mendalam untuk migrasi total PLC Siemens dari S5 ke S7 , karena pembaca bisa googling dan mencari sendiri petunjuk resmi dari Siemens cara migrasinya.

Untuk penggantian semua system baik hardware maupun software maka perlu perubaha yang banyak , seperti tulisan di blog saya sebelumnya apakah bisa migrasi S5 dengan tanpa terlalu banyak merubah wiring yang ada , hanya merubah CPU nya saja seperti tulisan saya tentang migrasi PLC BBC dengan PLC Mitsubishi di sini saya akan bercerita migrasi dengan produk Siemens.

Jika ada sebuah kasus ingin migrasi PLC S5-135U langkah apa saja yang harus kita lakukan.
kalau menurut panduan dari Siemens sendiri banyak tahapan yang harus di lalui seperti
seperti misalanya tahap Audit , Analysis, perencanaan, penawaran harga dll semua bisa di lihat di buku manual resmi nya
saya sebagai orang lapangan yang bertugas untuk merawat dan menjaga peralatan tuntu saya tidak tau banyak tentang strategi migrasi dengan tahap-tahapnya karena di lapangan hanya meng eksekusi pekerjaan yang ada, dan saya tidak akan banyak menulis tentang itu di sini.


Untuk CPU S5 135U sendiri seperti penampakan di bawah ini:




bagaimana cara agar input output dan rak masih di pertahankan mengingat pekerjaan wiring akan banyak memakan waktu.
langkah selanjutnya adalah menentukan jenis PLC di bagian mana PLC yang akan di gantikan , seperti tabel di atas dan rekomendasi dari manual Siemens maka untuk PLC S5-135U termasuk dalam high performance range maka bisa di migrasikan dengan CPU S7-400.

Di siapkan pengganti CPU S5-135 U , untuk menggantikan CPU tersebut dan tetap mempertahankan modul yang lain maka di rancang konfigurasi CPU di luar dan rack beserta modul yang lain di jadikan slave.
Untuk menjadikan slave yang di perlukan adalah mencabut CPU yang ada dan di gantikan dengan interface modul , yang paling umum adalah dengan komunikasi profibus-DP, agar tidak biasa  karena kalau menggunakan module dari Siemens sudah sering di gunakan maka agar agar kelihatan lain dari pada yang lain maka di gunakan modul VIPA IM 360 DP dari Yasikawa.
 


Dengan Module IM360-DP ini bisa di pasangkan untuk mengganti CPU S5-135U , cabut CPU di rack dan di gantikan dengan modul ini.
Perlu di ingat module ini hanyalah module interface card yang bisa di pasangkan di rack S5-135U maka perlu PLC untuk menggantikannya karena sekarang posisi S5-135U sebagai slave mode , maka bisa menggunakan S7-400. satu lagi yang perlu di ingat harus di siapkan GSD file nya agar card tersebut bisa terbaca dan di kenali oleh software S7 , tapi jangan kawatir di dalam kardus card tersebut sudah ada GSD file nya.


Nah cukup sekian dulu lagi masa liburan jadi masih belum konsentrasi nulisnya.........



Sinkron Generator

Kebetulan lagi lihat-lihat ketemu yang lagi buat panel sinkron generator , kebetulan pula kemarin lihat di postingan komunitas banyak yang b...