AC Inductance motor sangat umum di temukan dalam industry
untuk hampir semua aplikasi penggunaannya, motor tersebut . Pada umumnya di koneksikan ke tegangan 3 phase 380VAC ,
sering juga di sebut asynchronous
( induction motors).
Di sebut
asynchronous motor karena putaran motor tidak sama dengan putaran medan magnet nanti akan kita ulas lebih mendalam di tulisan-tulisan selanjutnya.
Gulungan
kawat pada rumah motor disebut stator dan tegangan input tiga phase
disambungkan pada gulungan tersebut, Ada enam keluaran dari gulungan kabel tiga
untuk power suplay dan tiga untuk jenis sambungannya , bisa di sambung panjang
jenis Y (bintang ) atau jenis pendek ∆ (delta).Rotor ada di tengah motor dan
ikut berputar, terpasang pada saft motor dan didudukan dengan bantalan bearing,
untuk pendingin motor terpasang kipas pada bagian belakang motor , tapi tidak
menutup kemungkinan jenis pendinginan yang lain pada motor-motor jenis
tertentu.
Nameplate
Nameplate adalah bagian informasi terpenting
dari sebuah motor, terutama jika motor
akan di sambungkan dengan AC drive( Inverter) , berikut ini ilustrasi nameplate
motor induksi 25 HP.
Connections
(Sambungan)
Motor pada nameplate di atas di
koneksi dengan tegangan 230 VAC atau 460 VAC.di dalam nameplate terdapat cara
koneksi untuk sambungan tegangan 230 VAC dengan maksimum arus 56,8 Amps dengan
dambungan delta ∆.
Atau tegangan 460 VAC dengan maksimum arus 28.4 Amps.
Base
Speed (Kecepatan motor )
Base speed adalah kecepatan
motor yang ada pada nameplate , menggunakan satuan RPM , mengindikasikan
seberapa cepat as motor berputar dalam frequency 60 hz dan sesuai dengan
tegangan maupun tenaga yang tertera dalam nameplatenya, kecepatan motor adalah
1750 RPM pada frequency 60 Hz.
Bila motor di sambungkan dengan beban yang lebih kecil dari beban penuh motor , maka motor akan berputar lebih cepat sedikit dibandingkan kecepatan yang tertera pada nameplate.sebagai catatan untuk Eropa dan Asia atau motor special, terutama untuk industry textile , kecepatan motor ,frequency dan tegangan mungkin berbeda dengan standar Amerika,
Bila motor di sambungkan dengan beban yang lebih kecil dari beban penuh motor , maka motor akan berputar lebih cepat sedikit dibandingkan kecepatan yang tertera pada nameplate.sebagai catatan untuk Eropa dan Asia atau motor special, terutama untuk industry textile , kecepatan motor ,frequency dan tegangan mungkin berbeda dengan standar Amerika,
Service
Factor
Sebuah motor dirancang untuk
beroperasi pada daya yang tertera pada nameplate dengan satuan HP( tenaga kuda)
dengan service faktor 1.0. Beberapa
aplikasi memerlukan jenis motor untuk bekerja melebihi daya terpasang untuk
beberapa saat. Dalam hal ini dapat menggunakan motor dengan service factor 1.15
dengan kata lain menggunakan motor yang
dapat dioperasikan 15% lebih tinggi dari daya yang tertulis pada name plate.
Motor dengan service factor 01.15
direkomendasikan untuk digunakan dengan AC drive. Hal ini penting untuk
dicatat, walaupun motor ini memiliki service factor 01.15 tetapi perhitungan
daya tetap 100%. Motor dengan service factor 100% tetapi juga bisa dipasang
dengan AC drive untuk aplikasi tertentu.
Insulation
Class
Nasional Asosiasi Produsen
Listrik (NEMA) mengklasifikasikan kelas
isolasi berdasarkan temperature memenuhi
suhu mesin atau lingkungan pemakaian motor yang berbeda-beda. ada empat kelas
isolasi adalah A, B, F, dan H. Kelas F yang paling sering digunakan. dan Kelas
A jarang digunakan.
Sebelum motor digunakan suhu gulungan motor sama dengan suhu lingkungan(ambient temperature.).
NEMA telah membuat standar ambient temperature pada 40 ° C, atau 104 ° F untuk semua kelas mesin. Kenaikan suhu pada motor dan di kombinasikan dengan suhu lingkungan dan kenaikan suhu maksimum motor.
Sebagai contoh sebuah motor dengan klasifikasi Kelas F , misalnya, Memiliki Maksimal Kenaikan suhu 105 ° C. Suhu maksimum pada belitan gulungan motor adalah 145 ° C (40 ° ambient ditambah 105 ° kenaikan). Jadi temperature yang diperbolehkan pada titik di pusat gulungan motor adalah145 ° C yang merupakan daerah paling panas ( Hotspot) motor.
Sebelum motor digunakan suhu gulungan motor sama dengan suhu lingkungan(ambient temperature.).
NEMA telah membuat standar ambient temperature pada 40 ° C, atau 104 ° F untuk semua kelas mesin. Kenaikan suhu pada motor dan di kombinasikan dengan suhu lingkungan dan kenaikan suhu maksimum motor.
Sebagai contoh sebuah motor dengan klasifikasi Kelas F , misalnya, Memiliki Maksimal Kenaikan suhu 105 ° C. Suhu maksimum pada belitan gulungan motor adalah 145 ° C (40 ° ambient ditambah 105 ° kenaikan). Jadi temperature yang diperbolehkan pada titik di pusat gulungan motor adalah145 ° C yang merupakan daerah paling panas ( Hotspot) motor.
Mengetahui suhu operasi sebuah motor adalah penting untuk efisiensi dan
memperpanjang umur motor tersebut.
Operasi motor di atas batas kelas isolasinya akan mengurangi umur pemakaian. Kenaikan suhu 10 °C dalam pengoperasian dapat menurunkan life time motor sebanyak 50%.
Operasi motor di atas batas kelas isolasinya akan mengurangi umur pemakaian. Kenaikan suhu 10 °C dalam pengoperasian dapat menurunkan life time motor sebanyak 50%.
NEMA
Design
Nasional Asosiasi Produsen
Listrik (NEMA) telah menetapkan standar untuk konstruksi dan kinerja motor. Pada nameplate
motor di atas dirancang untuk NEMA B spesifikasi. Motor NEMA B yang sangat umum
digunakan untuk AC drive. Setiap desain NEMA (A, B, C, atau D) untuk AC motor
dapat bekerja dengan baik pada semua jenis variabel speed drive.
Efficiency
Efisiensi motor AC diartikan sebagai persentase. Yang maksudnya
adalah indikasi berapa banyak masukan energi listrik dapat diubah menjadi energi mekanik.
Efisiensi nominal motor di atas adalah 93%.
Converting KW to HP
Produsen mesin banyak menggunakan satuan kilowatt (KW) ,
bukan tenaga kuda (HP). Untuk mengkonversi KW ke HP Gunakan persamaan berikut:
HP = 1.341 x KW
HP = 24.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar