Sabtu, 21 Oktober 2017

Dasar-dasar Instruksi FX PLC Mitsubishi

Malam ini saya ingin memposting PLC Mitsubishi jenis FX dimana PLC ini adalah type PLC dengan CPU yang paling sederhana pada merek Mitsubishi , saat ini seri terbarunya adalah FX3U tetapi saat ini masih sering di jumpai seri FX1 maupun FX2 mungkin di lain waktu di bahas cara migrasi dari seri lama ke versi terbaru.
Penggunaan CPU FX sangat banyak di temukan terutama untuk mesin-mesin sederhana yang tidak membutuhkan I/O terlalu besar.
Type standar CPU FX adalah berupa digital I/O tetapi tetapi tidak menutup kemungkinan untuk di tambah option analog I/O.
Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang PLC ini beserta instruksi dasarnya kita ulas sedikit pengertian Program:

Program pada CPU FX adalah suatu sambungan instruksi yang bahasanya di mengerti oleh PLC. Program mempunyai format instruksi , Ladder,SFC/STL. Tidak semua program tools bisa bekerja di semua form, untuk hand held hanya bekerja pada format STL , sedangkan untuk programming yang menggunakan format graphic bisa bekerja di semuanya.beberapa program special bisa di tulis menggunakan SFC .

1.Komponen dasar pemrograman
Ada 6 komponen dasar untuk identifikasi penulisan program pada FX PLC sehingga dengan cepat dan mudah mengidentifikasikan  masing-masing komponen.

- X: Adalah identifikasi input langsung dari PLC.
- Y: Adalah identifikasi langsung dari output PLC.
- T: Adalah identifikasi timer yang ada dalam memeory PLC.
- C: Adalah identifikasi counter yang ada dalam memory PLC.
- M dan S: Adalah tanda yang bisa di gunakan sebagai input/output dalam PLC.
Harus di mengerti semua komponen di atas adalah berupa komponen “bit” dalam PLC sehingga setatusnya hanya kondisi “ON dan OFF” 1 atau 0.

Bagaimana cara membaca ladder logic?
Ladder Logic sangat dekat dengan dasar logic relay , semua berdasarkan sambungan kontak dan coil hanya berbeda sedikit pada konfigurasinya, tetapi pada prinsip dasarnya mempunyai kesamaan. Coil langsung dari PLC (contoh “Y”) di kendalikan oleh timer dari dalam,conter atau tanda lainnya (contoh “T,C,Mdan S”).semua bisa di hubungkan dengan koil menggunakan kontak normally open” (NO) and “normally closed” (NC) dalam konfigurasinya.Normal(ly) mengacu pada status kontak pada saat tidak dalam kondisi aktif ( ketika kondisi coil OFF), jika kontak “NO” arus tidak mengalir (tidak tersambung) ketika kontak sedang tidak aktif sebaliknya kontak “NC” arus akan mengalir (tersambung) ketika kontak sedang tidak aktif.Di dalam PLC konta “X” tidak di program untuk coil , ini hanya berupa kontak dengan format “NO atau NC”
Contoh:
Karena mirip dengan control relay , ladder logic programs dapat di baca seperti gambar control relay dengan gambar vertical dari kiri ke kanan.Kondisinya di sambung secara seri dalam kontak seperti X0 dan X1 yang akan menghidupkan coil Y0 (ON), Sebagai contoh gambar di bawah jika X0 ON , karena X1 di sambung NC ketika tidak aktif ON maka coil Y0 akan ON.tetapi jika X0 on dan X1 juga kondisi aktif maka X1 akan open sehingga kontak coil Y0 akan OFF.

2.Load, Load Inverse
Tanda LD atau LDI di gunakan untuk permulaan segment program seperti di bawah ini:


Contoh program:



 3.OUT

- koneksi OUT di sambung langsung ke sebelah kanannya adalah bus bar.
- Tidak bisa menggunakan OUT untuk X.
- Memungkinkan menyambungkan OUT parallel dengan beberapa keluaran.



4.Timer dan Counter
Ketika menggunakan output berupa timer (“T”) atau counter harus selalu di masukkan nilai konstantanya dengan inisial “K” , sebagai contoh (T0 K19) dalam hal ini timer konstanta adalah nilai waktu timer akan bekerja.
Sebagai contoh timer 100msec (“K100”) adalah (100 X 100msec) = 10 sec, jadi coil akan bekerja setelah 10 sec.
Untuk counter (“C”) kontanta “K” menunjukkan berapa banyak pulsa yang bisa mengakifkan coilnya

5.And, And Inverse
- Instruksi ”AND dan ANI” adalah instruksi untuk sambungan secara seri
- Penulisan “AND dan ANI” setelah instruksi “OUT” tetap di ijinkan selama penulisan     masih benar.



Contoh program:

6.Or, Or Inverse
- Menggunakan instruksi  “OR dan ORI” adalah instruksi dengan sambungansecara  parallel. Sambungan untuk lebih dari satu pada sirkuit yang berbeda bisa menggunakan instruksi ORB.
- Penulisan koneksi OR/ORI ada di sebelah kiri bus bar.




Contoh program instruksi OR/ORI


7.Load Pulse, Load Trailing Pulse
- Koneksi LDP and LDF berada pada kiri bus bar.
- Penggunaan LDP and LDF untuk menuliskan blok program baru atau untuk penulisan setelah ORB dan ANB  (bisa di lihat di instruksi berikutnya).
- LDP aktif untuk satu kali scan program dari OFF ke ON.
- LDF aktif untuk satu kali scan program dari ON ke OFF.


Contoh program instruksi LDP dan LDF


8.And Pulse, And Trailing Pulse

- Penggunaan instruksi ANDP dan ANDF untuk sambungan seri pulse kontek..
- Penggunaan sama seperti AND and ANI; lihat awal pembahasan.
- ANP aktif untuk satu kali scan program dari OFF ke ON.
- ANF aktif untuk satu kali scan program dari  ON ke OFF



Contoh program instruksi ANP dan ANF


9.Or Pulse, Or Trailing Pulse

- Penggunaan instruksi ORP dan ORF untuk sambungan seri pulse kontek..
- Penggunaan sama seperti OR and ORI; lihat awal pembahasan.
- ORP aktif untuk satu kali scan program dari OFF ke ON.
- ORF aktif untuk satu kali scan program dari  ON ke OFF


Contoh program instruksi ANP dan ANF


2 komentar:

  1. tulisan yang sangat bermanfaat.
    saya


    ditunggu tulisan selanjut nya untuk plc siemen..
    rahayu..

    BalasHapus

Sinkron Generator

Kebetulan lagi lihat-lihat ketemu yang lagi buat panel sinkron generator , kebetulan pula kemarin lihat di postingan komunitas banyak yang b...