Jumat, 29 Desember 2017

Migration System

Kalau bergelut di dunia automation pasti akan merasakan hal yang sangat tidak mengenakkan yaitu system yang pernah kita bangun pada suatu masa mengalami masalah dengan ketersediaan suku cadang yang sudah mengalami discontinued dari pabrikan pembuatnya.
sedangkan kita masih menanggung perbaikan dan perawatan dalam jangka panjang mengingat kita yang membangun system yang sedang berjalan saat ini.
Saat berada di lapangan tentulah banyak problem yang harus berhadapan dengan orang produksi yang tentu saja mempunyai kepentingan agar mesinnya tetap aman bekerja dan jika ada masalah bisa segera mungkin di selesaikannya.
untuk perbaikan jangka pendek yang saya lakukan jika ketemu masalah seperti ini adalah dengan menggantikan komponen yang rusak dengan mencari perbagian terkecil , jadi mau tidak mau harus berurusan dengan komponen-komponen kecil yang di solder, dan tentu saja dalam perbaikan memerlukan waktu yang agak lama karena kerumitan akan lebih banyak di temukan di bandingkan dengan mengganti card yang bermasalah, mengakibatkan breakdown mesin terlalu tinggi.
Selain pergantian komponen yang sering saya lakukan adalah penggantian komponen-komponen dalam bentuk blok yang masih bisa di gantikan dengan barang yang dapat di gunakan barang substitusi dengan produk baru.



Sebagai contoh di atas untuk drive analog sebelah kanan adalah DC drive Analog produk BBC , kalau sekarang mungkin tidak dapat lagi di beli barang penggantinya. Seandainya drive mengalami masalah maka di perbaiki per komponen yang tentu saja memakan banyak waktu dalam pengecekan dan perbaikan karena harus di cek satu persatu sampai di temukan komponen mana yang rusak dan di lakukan penggantian.
Ada kalanya komponen elektronik tidak di jual di pasaran apalagi untuk beli card nya sudah tidak di produksi lagi dan perusahaan BBC sudah tidak ada lagi di ganti  dengan ABB.
untuk menanggulangi hal tersebut di lakukan penggantian satu blok DC drive dengan produk yang baru dan masih di jual di pasaran dalam kasus panel ini diganti dengan DC drive  Mentor II walaupun penggantinya inipun sekarang sudah sulit untuk di beli lagi karena sudah keluar type yang baru , sebenarnya di ganti merek apapun bisa yang penting masih tersedia di pasaran dan masih merupakan produk baru dan masih di produksi. kadang kala saya mengganti dengan Mentor MP, DCM 800 , SINAMIC DC ,Parker dll
tergantung yang ada di pasaran.


ini salah satu penggantian dengan produk yang masih di produksi oleh pabrikan drive dengan Mentor MP karena produk Mentor II sudah tidak di produksi lagi , sehingga di masa yang akan datang akan lebih mudah mendapatkan part nya jika ada masalah dengan drive tersebut.

Untuk penggantian alat yang umum yang dapat dengan mudah digantikan dengan produk lain saya kira tidak menjadi masalah , apalagi penggantian peralatan di blok yang tidak memerlukan pemrograman atau setting khusus maka dapat dengan mudah di gantikan dengan produk lain terbaru , misalnya kontaktor , power supplay ,fuse , breaker dll.
Untuk barang yang perlu pemrograman misalnya drive, fault detection, tranducer, dll ,  dapat di lakukan dengan memahami konsep cara kerja mesin dan system yang ada.
Pada kasus yang saya ceritakan adalah penggantian PLC , karena PLC adalah yang mengatur sequencing mesin maka harus hati-hati menentukan perubahan system yang ada.
kebetulan saya mempunyai kasus untuk migrasi dari PLC Procontic produksi BBC yang sudah tidak ada di pasaran lagi.





di atas adalah penampakan PLC Procontic dengan CPU ED1803 , karena untuk perbaikan per komponen mengalami masalah komponen Ic yang terpasang tidak dapat di beli di pasaran lagi maka di putuskan untuk menggantikan dengan PLC yang masih ada di pasaran. , saya pilih untuk di gantikan dengan PLC Mitsubish CPU Q01.




Untuk menentukan PLC harus menghitung jumlah input/output yang ada di dalam sysytem yang ada , setelah semua jelas maka tinggal di lakukan wiring PLC dengan tidak merubah wiring terlalu banyak sehingga breakdown mesin dapat di buat seminimal mungkin.
pada produk yang lama menggunakan buffer Indput maupun output , sedangkan output PLC hanya berupa signal digital dari transistor saja maka saya pilih output mitsubishi dengan output transistor agar buffer PLC tetap dapat di gunakan kempali.


diatas adalah buffer Input yang masih saya pertahankan untuk mengurangi pekerjaan wiring kabel dan memperlambat penyelesaian masalah , kebetulan sedang di kejar target breakdown.



Gambar di atas menunjukkan bagaimana hasil dari PLC yang sudah di migrasika , terlihat buffer input dan output masih di pertahankan dan masih bekerja dengan baik.



Mesin kembali bekerja seperti sediakala tanpa banyak merubah wiring dan breakdown time bisa di tekan sesedikit mungkin.

Mungkin di lain waktu saya akan mengulas bagaimana cara migrasi PLC lama dengan merek yang sama atau dengan lain merek tanpa banyak melakukan perubahan.
sebenarnya saya ingin mengulas tentang PLC lama CPU S5 135U ,115U yang di migrasikan tanpa merubah wiring  Input dan Output masih di gunakan tetapi bisa migrasi ke CPU jenis baru mungkin menggunakan merek lain.
karena ini bukan petunjuk resmi pabrikan saya masih ragu untuk menjelaskan disini secara gamblang.
semoga bermanfaat............










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sinkron Generator

Kebetulan lagi lihat-lihat ketemu yang lagi buat panel sinkron generator , kebetulan pula kemarin lihat di postingan komunitas banyak yang b...